Diposting oleh Agus suwanto | 1 komentar

MTs / MA SABILUL ULUM MAYONG


SEJARAH BERDIRINYA MTS SABILUL ULUM MAYONG JEPARA

A. LATAR BELAKANG BERDIRINYA

Keberadaan Yayasan Pendidikan Islam Sabilul Ulum Desa Mayonglor , Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara di Jalan Welahan sekarang ini tidak terlepas dengan berdirinya Madrasah Ibtidaiyah yang dirintis oleh Bapak K.Ahmad Mustamir sekitar tahun 1930 yang merupakan satu satunya Madrasah Ibtidaiyah di wilayah Kecamatan Mayong pada saat itu , yang sampai saat ini berlokasi di sebelah timur Pondok Baitul Aziz atau dikenal dengan nama Jalan Madrasah.
Kendatipun tantangan dan hambatan selalu ada, namun pada akhirnya madrasah ini dapat tumbuh dan berkembang bahkan merupakan tonggak sejarah bagi berdirinya madrasah ibtidaiyah di wilayah kecamatan Mayong hingga dewasa ini.
Dalam perkembangan lebih lanjut , ternyata Madarasah Ibtidaiyah mengalami perubahan – perubahan sistem pendidikan yaitu dengan adanya peraturan pemerintah pada tahun 1958 yang mana Madrasah Ibtidaiyah dengan lama belajar 6 tahun diubah menjadi Madrasah Wajib Belajar dengan masa belajar 8 tahun.Kemudian pada akhirnya diubah kembali dengan masa belajar 6 tahun setara dengan Sekolah Dasar 6 tahun.
Mengingat perkembangan madrasah ini dari tahun ke tahun jumlah muridnya selalu bertambah , maka prospek selanjutnya timbul ide atau gagasan agar nantinya dapat menampung tamatan madrasah ini ke jenjang pendidikan lebih lanjut maka satu – satunya langkah yang ditempuh adalah mendirikan Madrasah Tsanawiyah.

B. SEJARAH BERDIRINYA MTs

Pada tahun 60-an dimana masyarakat Mayonglor belum mengenal Madrasah Tsanawiyah , bahkan saat itu Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama pun belum ada di wilayah Kecamatan Mayong seperti halnya SMEP,SMP.
Melalui jami’yah tahlil yang dipimpin oleh Bapak K.Ahmad Mustamir dimana para jama’ah ini diajak untuk memecahkan ide atau gagasan dan sekaligus memperkenalkan tentang Madrasah Tsanawiyah .Mengingat Madrasah Ibtidaiyah yang beliau pimpin perkembangannya semakin maju maka sebagai tindak lanjut untuk menampung tamatan Madrasah Ibtidaiyah ini dan sekaligus sebagai wadah untuk membentuk kader – kader muslim , maka ide atau gagasan untuk mendirikan Madrasah Tsanawiyah ini ternyata diterima dengan baik oleh para jama’ah tahlil dan minta agar supaya gagasan ini direalisasikan.Oleh karenanya tepat pada tanggal 20 Desember 1965 dibukalah Madrasah Tsanawiyah.
Mengingat masyarakat Islam saat itu disibukkan oleh masalah politik dan kurang memperhatikan tentang pendidikan , maka penerimaan murid baru kelas I Tsanawiyah hanya mendapat 17 murid.
Kendatipun demikian tanggal 2 Januari 1966 tetap memulai kagiatan belajar mengajar , hanya saja saat itu waktu belajarnya sore hari , dimulai pukul 13.00 – 17.30 .Materi pelajarannya meliputi 25 % umum dan 75 % agama terdiri dari kitab kuning dengan masa belajar 3 tahun yang diajar oleh 5 orang pengasuh yaitu :
1. Bapak Mustaqir
2. Bapak Noor Thoha
3. Bapak Abu Cholil
4. Bapak Chambali
5. Bapak Ali Murtadlo
Namun sekolah ini tidak bertahan lama , kurang dari setahun kemudian bubar.
Karena komitmen yang dilandasi oleh iman dan taqwa untuk mendapatkan ridlo Allah semata , maka tanggal 5 Oktober 1966 Bapak K.Mustamir segera mengambil sikap dan langkah – langkah :

1. Mengumpulkan wali murid kelas VI Madrasah Ibtidaiyah yang diasuhnya dengan tujuan setelah anak kelas VI tamat belajar diharapkan dapat melanjutkan ke Tsanawiyah.
2. Karena Bapak K.Ahmad Mustamir pada waktu itu menjabat sebagai Pimpinan L.P. Ma’arif di wilayah kecamatan Mayong maka seluruh kepala Madrasah Ibtidaiyah se Kecamatan Mayong dikumpulkan dan diajak untuk ikut memikirkan keberadaan Madrasah Tsanawiyah.
3. Berharap kepada semua kepala MI se Kecamatan Mayong agar tamatan MI ada yang melanjutkan ke Tsanawiyah.

Maka pada tanggal 1 Desember 1967 dibuat pengumuman penerimaan siswa baru . Dan tanggal 4 Januari 1967 kegiatan belajar mengajar dimulai dengan jumlah murid 35 anak dan dimasukkan pagi hari.
Karena pada saat itu belum memiliki gedung sendiri , maka untuk sementara kegiatan belajar mengajar ditempatkan di mushalla dan di rumah tetangga yang kosong.

C. SEJARAH PERKEMBANGANNYA

1. Agar Madrasah Tsanawiyah ini mendapatkan pengesahan dari Departemen Agama maka Bapak Mustaqir ( Putra Bapak K.Ahmad Mustamir ) menghadap kepada Kepala Kantor Perguruan Islam Jepara yang pada saat itu dijabat oleh Bapak Suyadi dengan maksud agar supaya disahkan oleh Departemen Agama , tetapi tidak mendapatkan tanggapan sama sekali.Memang pada saat itu sekolah-sekolah yang bernafaskan Islam untuk tingkat pertama lama belajarnya 4 tahun seperti PGAP , MUALLIMIN dan sebagainya,sehingga waktu itu tamatan Tsanawiyah ini mendapatkan ijazah lokal dengan menyelenggarakan ujian sendiri.
2. Sekalipun Tsanawiyah ini pada waktu itu tidak mendapat pengesahan dari pemerintah , kegiatan belajar siswa untuk memperdalam ilmu pengetahuan baik umum maupun agama berjalan lancar walaupun pada akhirnya mereke hanya memperoleh ijazah lokal.Barulah pada tahun 1973 / 1974 Madrasah Tsanawiyah ini dapat mengikuti ujian negara , yang pada saat itu menginduk pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Andong Boyolali.
3. Pada tahun 1978 pemerintah mengeluarkan peraturan tentang penghapusan sekolah PGA swasta , untuk PGAP 4 tahun menjadi Madrasah Tsanawiyah dengan masa belajar 3 tahun dan PGAA 2 tahun menjadi Madrasah Aliyah dengan masa belajar 3 tahun , maka Madrasah Tsanawiyah ini mulai dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat . Lebih dari itu setelah adanya SKB dua Menteri yang menyatakan bahwa pendidikan Madrasah Tsanawiyah disejajarkan dengan Sekolah Lanjutan Pertama umum ( SLTP ) maka Tsanawiyah semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat.
4. Perkembangan selanjutnya yaitu pada tahun 1982 didirikanlah Madrasah Aliyah sebagai kelanjutan Tsanawiyah yang sudah ada dengan nama Al Azhar.Kemudian tahun 1985 dibentuklah suatu Yayasan yaitu “ Yayasan Pendidikan Islam Sabilul Ulum “ yang menyelenggarakan pendidikan mulai tingkat Ibtidaiyah , Tsanawiyah , dan Aliyah.
5. Dari tahun ke tahun MTs Sabilul Ulum mengalami perkembangan yang cukup baik , ini terbukti dengan semakin banyaknya murid pada tahun ajaran baru.Mengingat kesibukan Bapak Mustaqir dalam kegiatan keagamaan baik di daerah sendiri maupun di luar daerah , maka kepala MTs saat itu dipercayakan kepada Bapak H.M.Rozi . Perkembangan kegiatan MTs tidak hanya dalam bentuk intra kurikuler saja tetapi ekstra kurikuler juga digalakkan misalnya Kepramukaan , Seni Baca Al Qur’an , Olah Raga , Seni Bela Diri .Sedangkan kegiatan yang bersifat insidentil juga diprogramkan misalnya class meeting , kemah bakti , tahtiman Qur’an, santunan sosial dan sebagainya.Untuk merealisasikan kegiatan – kegiatan tersebut kini Yayasan telah memiliki gedung sendiri . Semua itu sudah barang tentu tidak lepas dari peranan Kepala Sekolah , kerja keras Pengurus juga partisipasi seluruh masyarakat.

DAFTAR NAMA GURU DAN KARYAWAN
MTs & MA SABILUL ULUM MAYONG

No. NAMA
1 K.MUSTAQIR
2 SUHARTO,S.PdI
3 K.AH.ZAINI
4 K.M.SHOHIB NOOR
5 K.ASRORI
6 SUDJA'I,A.Md
7 TUGIYONO
8 KHOLIDATUN,SH
9 W.SUPARYANTO,A.Md
10 Drs.ALI ARIFIN
11 SUTIKNO
12 RIYATMI,SKM
13 UMI KUSTIYAH,S.Ag
14 Dra.ZUAENAH
15 KASTUTIK,S.Ag
16 RUMININGSIH,S.Sos
17 BENNY SAPUTRO
18 NURIL ABDI,S.PdI
19 KHUSNIYATI,S.Ag
20 KHAMDUN
21 ISTI'ANAH,S.Ag
22 ABDUL KHAFID
23 TURAICHAN,A.Md
24 NURYADI,A.Md
25 SUBKHAN,S.PdI
26 SOFI'I,S.Pd
27 NOOR WAKHID
28 ANIS MUAWANAH,S.ThI
29 NASIRUN,S.PdI
30 AHMAD SUMONO,S.Ag
31 NOOR ROKHIM,A.Ma
32 SRI SUGIYARTI
33 ABDUL WAKHID
34 H.MATHOWI,A.Md
35 Drs.ZAENUDDIN
36 AMIN SODIQ,SE
37 BAMBANG SUPRIYANTO,S.Pd
38 EMA WIJAYANTI
39 DWI APRILIANI
40 PURWO MARGO UTAMI
41 ANIS SAKDIYAH
42 FUAD ABDI
43 KRISTIYANTI

1 komentar:

  1. ya Allah aku jadi ingat , kala itu aku ada di dalamnya, berikan hidayahMu ya Allah

    BalasHapus